Pengantar Diskusi Sastra Malam Sabtu 'ASKS X dan Menuju Kota Rantau'Pengantar Diskusi Sastra Malam Sabtu 'ASKS X dan Menuju Kota Rantau' - Kembali Lagi Pada Postingan Kali ini Blog Info-Kita.net Akan Berbagi Informasi Terbaru Khusus Buat Sobat semua yakninya tentang
Pengantar Diskusi Sastra Malam Sabtu 'ASKS X dan Menuju Kota Rantau', semoga bisa Bermanfaat ya Buat Sobat Semua.
Sukses Membangun Kebersamaan
Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) merupakan puncak produktivitas kemajuan bidang sastra yang melingkupi 13 kabupaten/kota dengan segala dinamika dan aktivitas berkarya. Sebagai sebuah puncak proses berkarya, maka semua yang menjadi produk karya sastra akan disajikan melalui berbagai acara – seperti pergelaran maupun diskusi sastra.
Pelaksanaan ASKS ke 10 di Kota Banjarbaru merupakan bagian dari perjalanan yang panjang dalam menunjukkan eksistensi sastrawan mengolah karya sastra baik yang bersakala lokal, nasional, hingga internasional. ASKS ke 10 di Kota Banjarbaru telah memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan budaya di Kalimantan Selatan dengan menawarkan acara yang variatif antara tradisional dan modern. Hal ini dapat terselenggara karena sastrawan di Kota Banjarbaru memiliki banyak komunitas maupun pribadi yang berhasil menciptakan karya sastra secara nasional.
Sukses membangun kebersamaan, adalah salah satu kunci keberhasilan dari penyelenggaraan ASKS ke 10 di Kota Banjarbaru. Berbagai elemen yang saling mendukung dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan menunjukkan adanya sikap keterbukaan dan toleransi yang tinggi dari berbagai pihak. Pandangan dari luar atas penyelenggaraan ASKS ke 10 di Kota Banjarbaru sangat positif dan menjadi catatan prestasi bagi pemerintah daerah.
Konsep Dua Sisi
Ada sebuah agenda acara yang juga menjadi unggulan ASKS selama ini, yakni Sastrawan Masuk Sekolah (SMS). Menyaksikan kegigihan panitia ASKS ke 10 Kota Banjarbaru menyusun perencanaan nama sastrawan dan sekolah sasaran sejak lama hingga hari pelaksanaan sungguh memerlukan kerja keras. Hasilnya, semua perencanaan berhasil dan sukses dilaksanakan. Sayang, agenda SMS ini telah menyita seluruh peserta ASKS ke 10 di Kota Banjarbaru meninggalkan lokasi dan membiarkan acara diskusi panel yang menghadirkan nara sumber berkelas nasional menjadi kurang peminat. Perlu menjadi catatan, bahwa tidak semua peserta menjadi aktif dalam acara diskusi – ternyata dari 200 lebih peserta yang terdaftar di panitia lebih dominan adalah penyuka pergelaran sastra, sehingga konsep dua sisi memang perlu dipertimbangkan kembali.
Jalan Budaya sebuah Kombinasi Unik
Sahabat sastra ketika mengikuti sebuah acara diskusi mengatakan bahwa ‘jalan budaya’ yang digelar usai seremonial pembukaan ASKS ke 10 di Banjarbaru merupakan kombinasi unik dan tak terpikirkan sebelumnya oleh sebagian besar peserta. Khas penyelenggaraan ASKS ke 10 di Banjarbaru adalah jalan budaya dengan segala kemeriahan atribut kontingen peserta dari berbagai kabupaten dan kota. Kegiatan seperti ini merupakan legalitas penyelenggara dalam memberi warna lokal bagi daerahnya sehingga nilai partisipasi masyarakat dalam mendukung even ASKS tampak lebih nyata terlihat. Istilah jalan budaya tidak berhenti pada ritual berjalan dengan asesoris budaya saja – banyak bentuk dan ragam yang menjadi pilihan bagi setiap daerah untuk menunjukkan khas penyelenggaraan ASKS dengan mengedepankan partisipasi masyarakat yang lebih luas.
Mengapa Gaduh?
Saya tak melihat ada kegaduhan. Usai penyelenggaraan ASKS ke 10 di Kota Banjarbaru dan semua kegiatan tergelar serta lomba berbagai karya sastra dibacakan hingga rekomendasi disampaikan tak terdengar ada protes. Jika kemudian muncul pertanyaan – tentu bukan sebuah kegaduhan. Jika kemudian ada kritik terhadap kriteria yang diterapkan juri lomba dalam menilai karya sastra, maka sepantasnya ada pula tanggapan yang baik. Tidak ada istilah untuk menghindar, ada pelarangan, ada batasan gampang dan sederhana – selama tanggapan itu memberikan kejelasan bagi si penanya atau pengkritik. Bukankah memberikan batasan yang jelas dan bersifat umum (dipakai semua orang/lembaga) dalam setiap kriteria lomba adalah wajib sehingga relatifitas kepuasan bagi peserta maupun pemenang lomba dapat diminimalisir. Hal ini juga dapat menjinakkan subjektivitas dan otoritas kekuasaan para juri dalam menilai karya sastra juara karena ada alat ukur yang dikenal dan dipahami oleh khalayak – selain itu akan mempertinggi nilai karya sastra itu sendiri karena secara totalitas memenuhi puncak yang telah digariskan.
Pintu Gerbang Menuju Rantau
Bergerak ke depan adalah dinamika ASKS. Semakin cerdas dalam memilah serta memilih kesempatan dan keunggulan tentu akan menjadi pijakan sukses dari perencanaan yang akan diselenggarakan. Saya berpihak pada beberapa pandangan sahabat sastra ketika sidang penyusunan rekomendasi yang ingin terus menjadikan ASKS sebagai wadah kreatifitas dan puncak aktivitas kesastraan daerah, Maka, pantas jika saya garis bawahi beberapa pendapat sahabat sastra dimaksud:
(1) Bahwa, ASKS adalah sebuah aruh yang menghimpun semua sastrawan dalam segala puncak karya sehingga format acara yang tersusun adalah bagaimana memberikan keleluasaan kepada nilai-nilai penghargaan. Aruh juga bermakna perayaan bagi penulis, penikmat, dan penggerak kerja sastra.
(2) Bahwa ASKS adalah sebuah pendokumentasian puncak karya sastra sehingga setiap penyelenggaraan selayaknya disajikan perkembangan kemajuan karya sastra daerah dengan memberikan kesempatan pada pribadi/lembaga untuk menyampaikan jejak sejarah perkembangan karya sastra di daerah masing-masing dalam even diskusi panel sehingga berdampak luas – bukan saja bagi kepentingan ASKS juga untuk buku induk kesusastraan yang saat ini dirintis oleh Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan. Malah dalam setiap kesempatan saya selalu berasumsi bahwa roh keberadaan ASKS adalah jejak sejarah perkembangan sastra itu sendiri sehingga jika momen ini terlewatkan seperti rasa hambar.
(3) Bahwa ASKS adalah milik sastrawan dalam menggelorakan semangat berkarya hingga dalam setiap even acara atau lomba diharapkan tidak memiliki coretan luka yang terus menganga agar keinginan dan hasrat berkarya terus tumbuh dan semakin berkualitas.
Sebagai sebuah pengantar tak banyak yang menjadi curahan hati dapat disampaikan, namun merasa bangga bisa hadir dan berpartisipasi dalam setiap even ASKS Ucapan terima kasih kepada sahabat sastra dan maaf jika terdapat kekeliruan dalam berkata-kata. Salam!
Sumber
Demikianlah informasi yang dapat Info-Kita.net sampaikan. Semoga bermanfaat dan Beguna Hendaknya Buat anda semua pengunjung Blog Ini. dan Terima kasih kepada Sobat Semua yang telah membaca artikel
Pengantar Diskusi Sastra Malam Sabtu 'ASKS X dan Menuju Kota Rantau'
Artikel Terkait: