Alasan Mengapa 'Meniru' Sangat Populer di AsiaAlasan Mengapa 'Meniru' Sangat Populer di Asia - Halo Sobat Semua gimana Kabarnya Hari Ini Semoga Sehat dan Lancar Dalam Menjalankan Aktifitas Sehari harinya. Oke Pada Postingan Kali ini Blog Info-Kita.net Akan Berbagi Informasi Terbaru Khusus Buat Sobat semua yakninya tentang
Alasan Mengapa 'Meniru' Sangat Populer di Asia, semoga bisa Bermanfaat ya Buat Sobat Semua.
Peniru ada di mana-mana di Asia. Benua ini adalah pusatnya hal-hal tiruan. Meski beberapa orang berpendapat bahwa era meniru di Asia akan segera berakhir, saya rasa kita masih harus menunggu hingga saat itu tiba. Di Vietnam, tempat saya tinggal, ada 97 tiruan Groupon pada tahun 2011. Hal yang sama juga terjadi di seluruh Asia. China sendiri telah dikenal secara global untuk barang tiruannya, dan Asia Tenggara juga ikut-ikutan melakukannya.
Hal ini mengingatkan saya dengan pencerahan yang saya dapat di workshop mengenai Lean Mindset oleh Mary dan Tom Poppendick yang pernah saya hadiri. Mary mengatakan:
"Sesuatu yang kurang rumit mengundang orang-orang untuk mencontek dari Anda. Barang-barang yang tidak ditiru adalah barang-barang yang rumit."
Tidak heran jika kita melihat banyak kasus peniruan di Asia. Secara teknis, desain, dan manajemen tim, banyak negara di Asia yang masih tertinggal dari Silicon Valley dimana eksperimen dan kegagalan telah memberikan banyak pengalaman, pengetahuan, dan komunitas.
Ini masuk akal bukan? Berapa lama waktu yang dibutuhkan Android untuk meniru iPhone? Apple merupakan satu-satunya pemimpin pasar dari tahun 2007 hingga 2010 ketika Android masih belum sepenuhnya marketable. Apple menciptakan pasar yang benar-benar baru di ranah handphone layar sentuh yang belum pernah dilakukan siapapun sebelumnya. Perlu beberapa tahun untuk menirunya. Dan pada beberapa tahun itu, Apple meraup pundi-pundi kekayaan.
Prinsip ini juga berlaku untuk hal yang sedang ditiru oleh startup Anda. Jika Anda bisa menirunya, berarti hal tersebut tidak begitu rumit, yang juga berarti bahwa orang lain akan ikut menirunya. Dan berarti Anda tidak menambahkan nilai yang berarti untuk pasar.
Mary memberi contoh yang bagus: sebuah perusahaan yang membangun sistem perjudian di banyak negara membangun perusahaannya untuk memahami hukum-hukum perjudian di negara-negara tersebut. Hal itu sangat sulit untuk ditiru dan mempunyai nilai lebih, berpotensi jutaan bahkan miliaran dollar.
Di Vietnam, alasan mengapa kita melihat kasus peniruan banyak terjadi, yang saya yakini juga terjadi di seluruh Asia, adalah karena secara teknis kita tidak bisa menciptakan ide yang sangat rumit. Kebanyakan developer disini berkutat dengan PHP dan beberapa yang lain dengan aplikasi mobile. Perlu 400 orang untuk membangun CocCoc, mesin pencari asal Vietnam, dan 80 orang untuk membangun Zalo, sebuah aplikasi chatting. Tapi di sisi lain, kenapa ada banyak sekali tiruan e-commerce? Karena mereka sangat mudah untuk ditiru. Semua orang dapat melakukannya. Maka mereka semua menirunya.
Jika Anda mengamati persaingan aplikasi chatting, sudah ada sebelas pemain besar di seluruh Asia, dan masih banyak lagi yang berdatangan. Hal ini menunjukkan betapa sederhananya aplikasi chatting dibuat. Mereka sangat mudah untuk ditiru. Jika Anda melihat sesuatu yang ditiru oleh semua orang, Anda akan segera tahu bahwa hal tersebut tidak rumit.
Jadi, para startup, jangan membuat sesuatu yang sederhana dan dapat dengan mudah ditiru. Lakukan penelitian lebih dalam, berusahalah dengan keras untuk membuat sesuatu yang sangat rumit, sehingga sulit untuk ditiru. Pahamilah bidang Anda, persaingannya, prinsip terdalam dari bidang Anda, dan berinovasilah dari sana. Itulah cara untuk menang.sumber:merdeka.com Sumber
Demikianlah informasi yang dapat Info-Kita.net sampaikan. Semoga bermanfaat dan Beguna Hendaknya Buat anda semua pengunjung Blog Ini. dan Terima kasih kepada Sobat Semua yang telah membaca artikel
Alasan Mengapa 'Meniru' Sangat Populer di Asia